UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
Hadiri UBM Internasional Week, Dosen dan Mahasiswa Asing Asal Malaysia dan Philipina Tiba di Gorontalo
Penulis : humas 11 Desember 2024, Kategori: MBKMKampus UBM Gorontalo - Rombongan mahasiswa Universitas Malaya, Malaysia dan Bataan Peninsula State University, Philipina, tiba di Gorontalo Senin (2/9). Kedatangan mahasiswa tersebut untuk mengikuti Program Pertukaran International UBM Gorontalo. Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UBM Gorontalo, Dr. Ayu Anastasya Rachman S.IP, MA menjelaskan, program pertukaran ini merupakan implementasi dari dokumen kerja sama (MoU dan MoA) antara UBM Gorontalo dengan kampus mitra. “Program ini meliputi kegiatan akademik seperti seminar internasional IICSDGs, kelas bahasa indonesia untuk penutur sing (BIPA), kuliah pakar, proyek penelitian dan observasi biota laut Gorontalo, dan kegiatan non-akademik diataranya malam kebudayaan atau international cultural nights,” ungkapnya.
Dr. Ayu Anastasya juga menambahkan, beberapa tahun sebelumnya UBM Gorontalo telah berulang kali melaksanakan program pertukaran dengan tajuk kegiatan International Cultural Exchange atau ICE. Selain hanya fokus untuk pertukaran budaya, ICE juga dilakukan secara online dengan kampus-kampus yang terlibat mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Afrika.
“Tahun ini akhirnya diadakan secara offline dan menjadi rangkaian dari kegiatan UBM International Week atau pekan internationalisasi UBM Gorontalo. Meskipun menempuh perjalanan yang cukup panjang dari kedua negara tetangga, namun mahasiswa dan dosen asing yang mengikuti program ini antusias dengan kurikulum program yang ditawarkan oleh UBM Gorontalo, yang tidak hanya melakukan aktivitas pertukaran budaya namun juga pertukaran pengetahuan melalui kegiatan penelitian dan observasi,” tambahnya.
Tak hanya itu, Kantor Urusan Internasional selaku pelaksana telah menyiapkan program ini sejak awal tahun, berkomunikasi dengan kampus-kampus mitra UBM Gorontalo di luar negeri. “Alhamdulillah respon yang sangat baik yang kami terima dari UM dan BPSU. Peserta yang ikut dalam program ini pun telah diseleksi oleh kampus pengirim, mulai dari motivasi, kesiapan keberangkatan hingga kesiapan finansial,” jelas Doktor Hubungan Internasional ini.
Untuk itu, Ayu berharap program ini dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya, warga negara asing tentang keberagaman budaya dan kuliner Indonesia, khususnya Gorontalo. Serta meningkatkan kemampuan penelitian multidisiplin. “Rencananya program ini akan berlangsung selama seminggu dengan aktivitas yang menarik yang telah disiapkan oleh panitia international week,” tutup Dr. Ayu. (hms)
Kembali
Dr. Ayu Anastasya juga menambahkan, beberapa tahun sebelumnya UBM Gorontalo telah berulang kali melaksanakan program pertukaran dengan tajuk kegiatan International Cultural Exchange atau ICE. Selain hanya fokus untuk pertukaran budaya, ICE juga dilakukan secara online dengan kampus-kampus yang terlibat mulai dari Asia, Timur Tengah, hingga Afrika.
“Tahun ini akhirnya diadakan secara offline dan menjadi rangkaian dari kegiatan UBM International Week atau pekan internationalisasi UBM Gorontalo. Meskipun menempuh perjalanan yang cukup panjang dari kedua negara tetangga, namun mahasiswa dan dosen asing yang mengikuti program ini antusias dengan kurikulum program yang ditawarkan oleh UBM Gorontalo, yang tidak hanya melakukan aktivitas pertukaran budaya namun juga pertukaran pengetahuan melalui kegiatan penelitian dan observasi,” tambahnya.
Tak hanya itu, Kantor Urusan Internasional selaku pelaksana telah menyiapkan program ini sejak awal tahun, berkomunikasi dengan kampus-kampus mitra UBM Gorontalo di luar negeri. “Alhamdulillah respon yang sangat baik yang kami terima dari UM dan BPSU. Peserta yang ikut dalam program ini pun telah diseleksi oleh kampus pengirim, mulai dari motivasi, kesiapan keberangkatan hingga kesiapan finansial,” jelas Doktor Hubungan Internasional ini.
Untuk itu, Ayu berharap program ini dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya, warga negara asing tentang keberagaman budaya dan kuliner Indonesia, khususnya Gorontalo. Serta meningkatkan kemampuan penelitian multidisiplin. “Rencananya program ini akan berlangsung selama seminggu dengan aktivitas yang menarik yang telah disiapkan oleh panitia international week,” tutup Dr. Ayu. (hms)
