UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

Kultum Hari Ke-11. Dekan FIPB: Puasa Ramadhan Dilihat dari Kajian Pendidikan

Penulis : Humas 12 Maret 2025, Kategori: Berita

Kampus UBM Gorontalo - Pada bulan suci Ramadhan, banyak umat Islam membuat jadwal harian untuk memaksimalkan ibadah. Seperti melaksanakan shalat malam, tadarus Al-Quran, dan melakukan amal kebajikan lainnya.

Hal ini tentu sebagai upaya meraih predikat Takwa dan meraih ridho Allah SWT. Ramadhan sebagai Kampus bagi kaum beriman, yang memusatkan dirinya mengisi ulang (recharge) keimanan dan takwa sebagai sarana peningkatan karakter yang baik. Pada kegiatan rutin, yakni Kuliah Agama Tujuh Menit (Kultum) hari ke-11, disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Budaya (FIPB), Dr. Imam Mashudi, M.Pd, yang mengangkat hikmah Bulam Ramadhan adalah tempat Pendidikan.

Dr. Imam menjelaskan bulan ramadhan menganalogikan seperti Pendidikan di Kampus, ada Dosen, mahasiswa, fasilitas pembelajaran, dan lainnya.
Dalam hadis qudsi yang disampaikan oleh Bukhari dan Muslim Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman, Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.

“Dalam Al Quran, surat Al Baqarah ayat 31, Allah SWT mengajarkan kepada nabi Adam tentang nama-nama benda. Bulan Ramadhan juga ada kurikulum, yakni Al Quran. yang turun di bulan suci ramadhan. Al Quran sebagai petunjuk dan pembeda antara yang benar dan salah,” terang Dr. Imam.

Bulan Ramadhan juga ada Outcome nya (ranah), yaitu :
  • 1. Ranah intelektual, dimana wahyu pertama yang diterima Rosulullah, adalah Surat Al Alaq ayat 1-5, dengan diawali “Iqra”, artinya membaca, memahami dan mendekat kepada Al quran;
  • 2. Ranah emosional, terlihat dari sikap jujur, sabar, ikhlas, mampu menahan segala hawa nafsu;
  • 3. Ranah sosial, terlihat pada kegiatan untuk meningkatkan tali silaturahim dan amal jariah;
  • 4. Ranah spiritual, dengan tujuan akhir yaitu takwa.

Imam Al Ghazali membagi puasa umas islam menjadi 3 kelas, yaitu Pertama, kelas umum, atau biasa saja. Cirinya adalah orang yang mampu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Kedua, kelas khusus. Dengan ciri, selain menahan yang membatalkan puasa, juga dapat menahan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa seperti menghindari maksiat.

Dan Ketiga, kelas sangat khusus, dengan ciri hati orang yag berpuasa selalu mengingat dan menambah kecintaan kepada Allah SWT.

Pertanyaannya adalah, sudah berapa umur kita saat ini? Namun, masih tetap berada di kelas yang sama. Mari kita berusaha untuk meningkatkan kelas di tingkat berikutnya.

“Ayo kita manfaatkan 20 hari terakhir di bulan Ramadhan 1446 H ini, untuk mencapai takwa. Semoga kita berusaha menjadi pribadi yang terbaik dimanapun lingkungan sosial yang kita jalani,” tutup Dekan FIPB UBM Gorontalo.

Kembali