UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
Mahasiswa Prodi K3 Praktik Penanganan Bencana Kebakaran, Arpin: Bekal Edukasi dan Tingkatkan Kompetensi Lulusan
Penulis : Humas 1 Juli 2025, Kategori: Akademik
Kampus UBM Gorontalo - Sebagai Program Studi yang memiliki kompetensi dalam mengawal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), mahasiswa harus dilatih dalam penanggulangan bencana, khususnya kebakaran. Untuk itu Mahasiswa Prodi S1 K3, Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FSTIK), Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo melaksanakan simulasi dan praktik penanganan kebakaran, Sabtu (28/6/2025) pagi di areal Kampus.
Simulasi ini didampingi oleh Instruktur Penanggulangan Kebakaran yang berpengalaman dan juga Dosen Prodi K3, Ryzki, M.Pd, serta Ketua Prodi K3, Arpin, M.Kes.
Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Prodi dalam usaha peningkatan K3 untuk memahami tindakan yang dilakukan agar menjaga keamanan lingkungan kerja. Simulasi ini diawali dengan pembekalan praktek proses evakuasi saat terjadi kebakaran di gedung, penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), dan teknik pemadaman api. Para peserta simulasi mendapat kesempatan melakukan teknik pemadaman api, yang disebabkan karena minyak panas di atas kompor yang menyala terlalu lama, kebocoran gas dan kebakaran akibat minyak dan cairan yang mudah terbakar.
Instruktur Ryzki, M.Pd mengatakan, dengan simulasi ini dapat memberikan pemahaman dan praktik langsung kepada mahasiswa mengenai cara menanggulangi kebakaran wajan yang berisi minyak sangat panas dan kebocoran gas dalam situasi darurat. Mahasiswa diajarkan cara menanggulangi kebocoran gas dengan menggunakan teknik menutup katup selang menggunakan jari tangan, yang merupakan keterampilan penting dalam mengatasi kebakaran akibat kebocoran gas.
"Simulasi dan praktik ini sangat penting untuk mengedukasi dan memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar lebih peka terhadap situasi saat proses evakuasi saat terjadi bencana kebakaran. Juga dapat menggunakan alat proteksi pemadam kebakaran, dan penanganan yang tepat untuk mencegah penyebaran api," jelas Instruktur Ryzki.
Mahasiswa juga sudah melakukan ujian akhir untuk materi kebakaran. Ada SOP untuk proses evakuasi dan penanganan saat terjadi bencana kebakaran. Yang dibagi menjadi 2 jenis, yakni Kebakaran Kelas B, disebabkan oleh benda cair dan kebocoran gas. Serta kebakaran Kelas K yang disebabkan oleh minyak masak dan lemak.
"Praktik dan simulasi ini penting bagu mahasiswa Prodi K3, karena nantinya setelah lulus akan menjadi agen terdepan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja secara langsung dengan didukung berbagai peralatan, jika terjadi bencana kebakaran, mahasiswa K3 harus mampu menanganinya," tambahnya.
Ketua Prodi S1 K3 UBM, Arpin, M.Kes menjelaskan para mahasiswa harus dibekali dengan edukasi dan praktik guna peningkatan kompetensinya. Setelah lulus nanti, agar mampu menjadi agen perubahan untuk mempersiapkan diri di dunia kerja dan industri.
"Hal-hal yang perlu dilakukan saat terjadi kebakaran, jangan panik. Kemudian lihat titik apinya, dan perhatikan arah angin. Jika titik api masih kecil, carilah APAR atau kain handuk basah untuk memadamkan. Jika titik api sudah besar, segeralah telepon pemadam kebakaran," tegas Kaprodi K3 Arpin.
Ia juga mensosialisasikan untuk masyarakat Gorontalo, UBM Gorontalo sudah memiliki Prodi S1 K3 yang merupakan Prodi satu-satunya di Provinsi Gorontalo. Prospek untuk lulusan nya masuk di dunia kerja dan industri masih sangat terbuka lebar.
"Saat ini, Prodi K3 UBM masih menerima Calon Mahasiswa Baru Gelombang 3 sampai bulan Agustus nanti, Ayo bergabung bersama UBM, Unggul, Profesional, Mengglobal," tutupnya.
Kembali