UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

Mahasiswa Prodi S1 Farmasi FSTIK UBM Gorontalo Lakukan Penelitian Manfaat Ikan Hiu dan Ikan Manggabai Obati Luka Bakar

Penulis : Humas 20 Februari 2025, Kategori: Akademik

Kampus UBM Gorontalo - Sebanyak 10 Mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Farmasi, Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FSTIK) Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, melaksanakan Ujian Skripsi, pada Rabu 19 Februari 2025.

Ujian Skripsi dibuka oleh Wakil Rektor (Warek) III UBM Gorontalo, Bidang Alumni dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Ns. Andriyanto Dai, M.Kep.

Dalam sambutannya, ia mengatakan penguatan kepada mahasiswa peserta ujian, dengan memberikan motivasi agar mempersiapkan penelitian dengan baik dan menunjukkan kemampuan terbaik dalam mengikuti ujian Skripsi yang akan menentukan kelulusan.

Sehingga perlu diperhatikan terkait teknis pelaksanaan pembimbingan, penelitian dan penulisan, hingga pelaksanaan ujian.

"Ujian Skripsi ini adalah bagian penting dari proses akademik yang harus dilewati dengan serius. Semoga adik-adik mahasiwa bisa menyelesaikannya dengan baik dan menjadi lulusan yang kompeten dan unggul," ujar Warek III UBM Gorontalo.

Ada hal yang menarik perhatian dari Dosen Pembimbing dan Penguji Skripsi, yaitu penelitian dari 2 orang mahasiswa, yaitu Desy Amalia Mamase, yang mengangkat Judul Skripsi "Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Salep Ekstrak Daging Ikan Hiu". Kemudian yang kedua, Desti Aritia Ismail, dengan judul Skripsi "Uji Aktivitas Mucus Ikan Manggabai terhadap Penyembuhan Luka Bakar".

Ketua Prodi S1 Farmasi, Apt. Ryski R. Lahmudin, M.Farm, mengatakan sampel penelitian yang dilakukan oleh Desy Amalia Mamase, yang menggunakan sampel dari ekstrak daging ikan hiu untuk membantu penyembuhan luka bakar pada manusia.

Untuk mencari ikan hiu yang berukuran kecil seperti jenis ikan cucut cukup mudah. Karena bukan termasuk jenis ikan hiu yang dilindungi. Ikan hiu jenis ikan cucut ini kerap ditemui di lokasi nelayan sekitar Pantai di Kabupaten Pohuwato.

"Untuk saat ini, Penelitian lebih dalam terkait manfaat daging ikan hiu masih sedikit, sehingga penelitian ini merupakan terobosan penting bagi dunia kefarmasian, khususnya bagi Prodi S1 Farmasi, FSTIK, UBM Gorontalo. 

Prosesnya adalah dengan melakukan ekstraksi pada daging ikan hiu yang mengandung protein sangat tinggi, kemudian dijadikan dalam bentuk salep khusus yang dioleskan di kulis penderita yang mengalami luka bakar," terang Apt. Ryski, M.Farm.

Berikutnya untuk pengambilan sampel pada ikan manggabai, yang dilakukan pengujian untuk aktivitas pada mucus atau biasa dikenal dengan lendir pada sisik ikan.

Mucus ikan manggabai, diuji terlebih dahulu aktivitasnya, kemudian dilihat dan dianalisis apakah aktivitas tersebut, dapat menyembuhkan luka bakat. itu di tes pada tikus putih jantan, sebagai hewan percobaan di laboratorium.

"Mucus ikan manggabai yang sudah diteliti, kemudian diberikan ke sampel penelitian dengan memanfaatkan tikus putih jantan. Hewan ini dipilih untuk dijadikan sebagai sampel tes uji coba selain marmut, kelinci, dan mencit. Karena tikus putih jantan perkembangbiakan cepat, memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan mencit, mudah dipelihara dalam jumlah yang banyak, serta memiliki jaringan syaraf yang mirip dengan manusia," tutup Ketua Prodi Farmasi, FSTIK, UBM Gorontalo.

Kembali