UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

Pelaksanaan Seminar Internasional UBM Gorontalo 2025, Beragam Wawasan dan Pengalaman Menarik Bahas SDGs

Penulis : Humas 16 September 2025, Kategori: Event

Kampus UBM Gorontalo - Pelaksanaan The 8th International Interdiciplinary Conference on Sustainable Development Goals (ICCSDGS) Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo 2025, berlangsung Atraktif dan sukses.

Hal ini terlihat mulai dari awal seremoni pembukaan, pada Sabtu (6/9/2025) di Grand Sumber Ria Kota Gorontalo, yang diresmikan oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, MH, dan Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M,Kes. 

Kemudian berlanjut pada jalannya proses Seminar, yang dipandu Moderator handal, Ismail Tahir, Ph.D sekaligus menjabat Dekan Fakultas Pemerintahan dan Sektor Publik (FPSP) UBM Gorontalo. Kesempatan pertama dimulai oleh Dr, Olivia Ann S. Siccion dari Bataan Peninsula State University Filipina.

Kemudian dilanjutkan oleh Celeste L. De Leon (Filipina), dan berturut-turut berlanjut Job D. Pagio (Filipina), Jasin Mohammad, M.PA (Indonesia), Girish C. Balolla (Amerika Serikat), dan Dr. Illysryani Ismail (Malaysia).

Usai jeda, dilanjutkan dengan Sesi Presentasi Artikel yang disampaikan oleh 5 orang Presenter, yaitu:
1. Paulo Joseph Santos, dengan Artiker berjudul "Pedagogical Content Practice of English Teachers Through Literature and Podcasting as a Blended Approach to Vacabulary Enrichment";
2. Dr. Ikram Muhammad, M.Si, "Integrating AI and Decision Support System for Smart Poverity Reduction";
3. John Carlo T. Galsim, "Memes a Political Discourse: Analyzing College Students Interpretations Through Multimodal Discourse Analysis";
4. Rhenn B. Songco, "Crab Shell-dling Tray: A Seedling Tray Made from Pounded Crab Shells";
5. Lawrence Balana, "The Lived Experience of Plea-Bargaining Agreement Grantees among Selected Reeidents of DOH Treatment and Rehabilitation Center".

Ada beberapa poin utama dari hasil seminar internasional ini, diantaranya terkait pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk menjadikan solusi guna memajukan bisnis yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

"Kemajuan pendidikan bisnis mencakup beberapa faktor diantaranya kurikulum yang diberikan ke peserta didik, proses pembelajaran pengalaman, penelitian inovasi dan kemitraan dengan dunia usaha/dunia industri dan Perguruan Tinggi. Sehingga secara tidak langsung juga mempersiapkan kepemimpinan masa depan yang mampu menghadapi tantangan global," ungkap Celeste L. De Leon.

Sejalan dengan pernyataan diatas, Job D. Pagio mengatakan pentingnya dalam membangun metodologi penelitian, khususnya untuk ilmu sosial yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Malalui upaya untuk memahami perilaku manusia, sehingga menghasilkan kebijakan dan struktur sosial, yang dapat menjadi dasar untuk intervensi pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Illysryani Ismail lebih fokus pada peran pendidikan bagi pemberdayaan dan keilmuan. Pesan mengenai pembangunan keberlanjutan, akan dapat tercapai jika pengetahuan dibagikan, diadaptasi dan praktekkan melalui suatu kebijakan dan didukung penuh seluruh stake holder untuk peningkatan kualitas pendidikan, khsusnya bagi masyarakat nelayan dan petani.

Jasin Mohammad lebih melihat peran Provinsi Gorontalo sebagai daerah eksportir komoditas jagung yang diminati oleh pasar mancanegara, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Ia menganalisis Gorontalo masih membutuhkan peran Perguruan Tinggi dalam hal menjembatani permintaan dan nilai dan stock dari komoditas jagung, di beberapa negara tetangga. Tentunya dengan kemitraan dengan Perguruan Tinggi yang ada di luar negeri, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi petani dan pengusaha jagung.

Banyak wawasan dari pengalaman baru yang didapatkan dari kegiatan ini. Yang tentunya bisa dianalisis, diadaptasi dan di praktekkan di Indonesia.

Diantaranya dengan melakukan pengembangan teknologi digital dan AI, peran dari peneliti di bidang Matematika dan Kesehatan, yang kesemuanya harus berkolaboradi dan berpartisipasi secara aktif, guna meningkatkan kesadaran dan membentuk pembangunan berkelanjutan.

"Tujuan utamanya yaitu mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, pendidikan dan lingkungan, serta mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan masa depan yang lebih baik, bagi generasi muda yang Unggul dan memiliki daya saing Global," tutup Moderator Ismail Tahir, Ph.D.

Kembali