UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

Tim Peneliti UBM Gorontalo Gelar FGD Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Gorontalo, Bahas Manfaat AI Data Terpadu

Penulis : Humas 25 September 2025, Kategori: Penelitian

Kampus UBM Gorontalo - Upaya untuk memberikan rekomendasi terkait program dan kebijakan penanggulangan kemiskinan secara terpadu di Gorontalo, menjadi topik pembahasan utama dalam pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti dari Kampus Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, pada Kamis (18/9/2025) di Ruang Akreditasi UBM.

Hadir dalam kegiatan FGD ini, Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo (YBMG), Rektor UBM Gorontalo, Direktur Program Pascasarjana (PPs), Tim Peneliti, Narasumber utama Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo, Prof. Dr. Muh. Amir Arham, M.E. yang juga sebagai Guru Besar Universitas Negeri Gorontalo,
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa, serta jajaran pendamping desa.

Tim Peneliti terdiri dari Dr. Ikram Muhammad, M.Si., Dr. Azis Rachman, MM, dan Nur Alinuddin Kaharu, M.Pd, dengan judul penelitian "Pengembangan Model Konseptual Smart Poverty Reduction sebagai Decision Support System Berbasis AI dalam Penanggulangan Kemiskinan Terpadu".

FGD Diseminasi awal Penelitian Fundamental Dosen UBM Gorontalo ini, memperoleh pembiayaan dari DRTPM Kemendikbudristek RI Tahun 2025. Yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi, program, serta kebijakan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan solusi konkret terhadap tantangan kemiskinan yang dihadapi di wilayah tersebut, seperti program bantuan sosial, peningkatan kapasitas UMKM.

Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes mengatakan kegiatan FGD ini merupakan bagian penting dari proses penelitian yang direncanakan dan disiapkan oleh Tim Peneliti untuk mendapatkan data dan output penelitian yang baik, berkualitas dan lengkap dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait.

Sehingganya penelitian ini tidak hanya dilakukan di ruang akademik saja, tetapi turut melibatkan unsur pemerintah daerah, perangkat desa dan pelaksana di lapangan. 

"Hal ini mencerminkan semangat kolaborasi, sinergi, dan gotong royong yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan berbasis riset, terutama dalam penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu masa utama pemerintah daerah di Indonesia," jelas Rektor Titin.

Dengan pelaksanaan FDG ini, diharapkan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti memiliki kualitas luaran penelitian yang kuat dengan dukungan masukan dan perspektif dari berbagai pihak.

"Kehadiran peserta FGD, yang mewakili BPS, OPD, Camat, Kepala Desa, maupun pendamping desa, juga menjadi bagian yang sangat penting dalam memastikan hasil penelitian ini benar-benar relevan dan aplikatif," tambah Rektor Titin.

FGD ini dapat menjadi ruang diskusi terbuka, produktif, dan konstruktif untuk memberikan masukan-masukan agar output penelitian ini makin berkualitas, dan mendukung tata Kelola penanggulangan kemiskinan di Provinsi Gorontalo yang semakin efektif.

Dr. Ikram Muhammad dalam presentasi singkatnya menjelaskan Kampus UBM Gorontalo berkomitmen terus mendorong untuk meningkatkan produktivitas penelitian yang berkualitas dan direplikasi oleh Industri, pemerintah maupun masyarakat. 

"Penelitian penanggulangan kemiskinan terpadu ini, diharapkan menjadi salah satu Solusi inovatif dalam penanggulangan kemiskinan di Daerah di Indonesia, terutama di Provinsi Gorontalo yang kita tahu masih terjebak di 10 besar daerah termiskin di Indonesia," ungkap Dr. Ikram.

Ia juga menambahkan Sistem informasi terkait data kemiskinan saat ini masih bersifat top-down, artinya data tersebut dikumpulkan dan ditentukan oleh pemerintah pusat, bukan dari partisipasi aktif masyarakat di tingkat bawah.

"Pendekatan top-down ini besar kemungkinan menghasilkan ketidaktepatan sasaran, update data yang lambat, tidak fleksibel permintaan data, dan kurangnya kemandirian Pemerintah Daerah terkait data," ungkap Dr. Ikram.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Gorontalo, Prof. Dr. Amier Arham, M.Si menyampaikan data terbaru terkait kemiskinan dari beberapa indikator di 6 Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo. Saat ini Bappeda Provinsi Gorontalo telah memiliki platform digital bernama Gorontalo Satu Data (GSD), yang merupakan tools untuk mengumpulkan, mengelola, dan mempublikasikan data yang terintegrasi dari berbagai instansi di Provinsi Gorontalo, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan daerah.

Terkait beberapa aspek yang menjadi penilaian angka kemiskinan dilihat dari beberapa dimensi, yakni Dimensi Ekonomi seperti sektor pertanian yang dominan dengan produktivitas rendah, keterbatasan akses modal, dan diversifikasi usaha yang minim. Indikator lain adalah aspek kualitas sumber daya manusia yang tercermin dari tingkat pendidikan rendah, yang mempengaruhi produktivitas dan daya serap kerja. 

"Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga digunakan untuk mengukur kemajuan dalam harapan hidup, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan standar hidup, di mana perbaikannya berkorelasi dengan penurunan angka kemiskinan," terang Prof. Amier Arham.

Usai penyampaian presentasi dari Tim Peneliti dan Narasumber, FGD dilanjutkan dengan penyampaian penyampaian umpan balik dan saran yang membangun untuk peningkatan dan penyempurnaan hasil penelitian, serta beberapa langkah selanjutnya yang dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.

Kembali