Salah satu kegiatan mahasiswa adalah Magang Luar Negeri. Tahun 2019 yang lalu, empat mahasiswa Universitas Bina Mandiri Gorontalo (STIKES Bina Mandiri) berhasil mendapatkan beasiswa magang luar negeri oleh Kementerian Kesehatan Taiwan selama 10 bulan yang juga merupakan bentuk kerjasama antara Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Bina Mandiri Gorontalo dengan National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUNHS). Berikut beberapa ulasan terkait Kota Taiwan selama keempat mahasiswa ini mengikuti program magang luar negeri.
1. Disiplin, tepat waktu dalam berbagai hal
Taiwan merupakan kawasan di Asia Timur yang terkenal oleh budaya Tiongkoknya. Salah satu kunci kemajuan suatu Negara adalah bagaimana memelihara waktu sebaik mungkin, prepare sedari awal, dan selesai tepat waktu. Disiplin dan tepat waktu terkadang sulit untuk di selaraskan ketika seseorang sedang terburu-buru. Namun istilah “tiba masa, tiba akal” dan “menyerobot antrian” tidak dikenal di Taiwan baik mahasiswa maupun pekerja. Salah satu contoh disiplin terdekat saat berada di eskalator. Selalu berada disebelah kanan, dan memberi spacedisebelah kiri khusus jalur cepat untuk beberapa orang. Penduduk Taiwan juga cenderung menggunakan trasportasi umum saat bepergian. Bus tiba tepat waktu sesuai jadwal dan jam operasi pada sistem di masing-masing Halte sehingga menuntut mahasiswa dan mereka yang beraktivitas untuk tiba di halte pemberhentian sebelum bus tersebut. Hal ini berlaku sama pada pengguna MRT di Taiwan.
2. Kelas Mandarin adalah pelajaran wajib bagi Mahasiswa Internasional
Chinese Class atau Mandarin Language merupakan pelajaran yang sudah pasti didapatkan bagi mahasiswa internasional dan study exchange lainnya. Selain sebagai cara memperkenalkan bahasanya melalui mahasiswa dan pelajar dari berbagai negara, pemahaman Bahasa Mandarin memang sangat diperlukan karena penduduk Taiwan masih menggunakan bahasa Mandarin untuk interaksi keseharian misal saat berjualan makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang, sehingganya perlu adaptasi ekstra khususnya bahasa guna memudahkan ketika bepergian.
3. Selain tampat ibadah, Taipei 101 menjadi salah satu tempat paling ramai ketika perayaan hari-hari besar bagi penduduk dan wisatawan
Taipei World Financial Center atau kerap di kenal Taipei 101 merupakan gedung tertinggi di Taiwan, bentuknya meyerupai kotak bertumpuk, memiliki 101 lantai, serta memiliki lift tercepat di Taiwan. Taipei 101 difungsikan sebagai Gedung Perkantoran, Mall, serta Pusat Perbelanjaan mulai dari pakaian, makanan khas Taiwan, Italia hingga fast food. Pada hari-hari besar seperti Tahun Baru Imlek dan Malam Pergantian Tahun berbagai kejutan memukau dapat menghipnotis pengujung. Taipei New Year’s Eve Countdown Party merupakan perhelatan tahun baru paling trendi di Taiwan yang diadakansetiaptanggal 31 Desember. Pestakembang api meriah dengan efek 3D melengkapi perayaan pergantian tahun.
4. Kota Hijau dan wisata alam sangat terpelihara di Taiwan
Tidak sulit menjumpai lahan hijau di Taiwan. Berbagai wisata dengan kemajuan teknologi dan industry cukup membuat para mahasiswa belajar bagaimana teknologi mengubah dunia, bagaimana system informasi membuat segala sesuatu mudah di akses, namun kembali pada dasarnya “Hidup tetaplah berdampingan dengan Alam”. Di Taiwan lahan hijau sangat difungsikan. Menjadi penyejuk mata, udara tanpa polusi, tempat olahraga bagi para manula. Kegemaran berolahraga merupakan kebiasaan yang sudah berakar dari anak-anak hingga lanjut usia. Sehingga akan sering dijumpai manula di Taiwan cukup aktif di berbagai tempat walaupun tidak seproduktif anak muda. Olahraga rutin merupakan kuncinya. Sering dijumpai sedari matahari terbit bahkan hingga malam hari, seperti senam khusus manula bukan dilakukan di tempat gym, namun penduduk Taiwan lebih memilih berolahraga di taman serta Pemerintah Taiwan juga memfasilitasi lahan hijau yang cukup luas bagi penggemar olahraga.
5. Toleransi antar umat muslim
Republik Tiongkok tentu kental dengan Chinese Culture. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa ragam budaya dan agama inilah membuat segelintir orang penasaran seperti apa keanekaragaman tersebut. Berbagai macam orang dengan agama yang berbeda mengunjungi wilayah ini termasuk umat muslim. Tidak hanya sekedar berkunjung namun banyak juga diantara mereka yang menimba ilmu di Wilayah Republik Tiongkok tersebut. Jika di Indonesia, muslim merupakan agama besar yang tersebar diseluruh pelosok negeri, berbeda dengan Taiwan dimana muslim merupakan agama minoritas namun sudah cukup dikenal. Memperoleh makanan berlabelkan “Halal” masih cukup sulit, akan tetapi dapat disiasati dengan lebih teliti memperhatikan ingredients yang digunakan. Penduduk Taiwan cukup ramah terlihat dari bagaimana mereka mengetahui bahwa ada beberapa jenis makanan yang tidak bisa di konsumsi oleh umat Muslim. Hal tersebut dibuktikan dari beberapa restaurant di Taiwan menyediakan makanan Halal khusus umat Muslim. Pemerintah Taiwan juga juga telah menetapkan beberapa tempat wisata yang ramah Muslim, diantaranya Taipei 101, Museum Istana Nasional, Chiang-Kai Shek Memorial Hall, Taipei Children’s Amusement Park, Zhishan Ecological Garden, and Discovery Center of Taipei bahwa dimana tempat-tempat ini menyediakan ruang shalat dan kamar mandi sesuai dengan yang dibutuhkan umat Muslim.
6. Terkenal dengan Night Market
Jumlah Night Market di Taiwan hampir tak terhitung. Night Market seakan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Taiwan. Di berbagai kota besar seperti Taipei, Taichung dan Kaohsiung memiliki banyak pasar malam yang buka setiap hari biasanya dimulai pukul 6 sore hingga tengah malam. Pakaian, souvenir, fast food, live music khas Taiwan, bahkan produk luar seperti Korea dan Jepang juga dapat ditemui di night market. Shilin Night Market, Raohe Night Market, Gongguan Night Market merupakan beberapa pasar malam yang cukup terkenal di Taipei lengkap dengan menu Bubble Tea, Giant Fried Chicken Steak, Fried Buns, and Stinky Tofu.
Join the newsletter to receive the latest updates in your inbox.