Capt : HANDSANITIZER - Proses pencampuran bahan pembuat Hand sanitizer di Laboratorium Universitas Bina Mandiri Gorontalo oleh Kepala Lab, Agusriyanto Yusuf, M.Pd sesuai pedoman standar WHO.
KAMPUS UBMG - Makin langkanya produk hand sanitizer di pusat pusat perbelanjaan memang mengundang keprihatinan. Ditengah was wasnya dalam mengantisipasi penyebaran covid-19, produk yang bisa membantu dalam membunuh kuman tersebut malah sulit untuk ditemui. Tak ayal, Program Studi Farmasi, Fakultas Sains, Teknologi & Ilmu Kesehatan, Universitas Bina Mandiri Gorontalo pun berinisiatif untuk membuat produk hand sanitizer yang sesuai dengan standar WHO. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Program Studi Farmasi, Rini Daud Supu M.Farm. Apt yang mengatakan pembuatan Hand sanitizer ini dilakukan mengingat hampir disemua apotek ataupun toko di Gorontalo sudah sangat jarang ditemukan alias sudah menjadi barang langka. βHand sanitizer yang dibuat berdasarkan pedoman dari WHO yaitu menggunakan bahan dan konsentrasi yang memang sesuai dengan standar pedoman WHO, dan dibuat terbatas hanya diperuntukkan bagi seluruh staf BMG,β ungkapnya.
Tak hanya itu, Rini Daud Supu M.Farm. Apt pun berpesan kepada masyarakat yang membuat Hand sanitizer secara mandiri lewat beberapa tutorial yang memang sudah membanjiri media sosial untuk tidak menjual bebas kepada masyarakat. βBanyak yang asal mencampur bahan tanpa memperhitungkan konsentrasi yang akhirnya justru tidak efektif sebagai anti virus karena kesalahan pencampuran,β pungkasnya. (HumasBMG)
Join the newsletter to receive the latest updates in your inbox.