Program Magang di Desa-desa Dukung Kebijakan Kampus Merdeka

Pusat Baru Memulai, UBM Gorontalo Telah Aktif Sejak 20

KAMPUS UBMG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim kembali meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar kali ini ditujukan bagi pendidikan tinggi bertajuk Kampus Merdeka. Kampus Merdeka mengusung empat kebijakan di lingkup perguruan tinggi, pertama sistem akreditasi perguruan tinggi, pembukaan prodi baru, kemudahan menjadi PTN-BH serta hak belajar tiga semester di luar prodi. Salah satu kebijakan yang tertuang di poin ini adalah magang atau praktik kerja di industri atau organisasi serta pengabdian masyarakat. Di Universitas Bina Mandiri Gorontalo, program magang atau pengabdian pada masyarakat khususnya terjun langsung ke desa desa sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini diungkapkan oleh Ketua BPH Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, William Indra S. Mooduto SE, MSA, Ak.CA. saat memberikan sambutan pada rangkaian kegiatan pembukaan coaching magang mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi & Bisnis, angkatan III, semester 6.

"Kegiatan magang dengan melakukan pengabdian ke desa desa sebenarnya sudah dilaksanakan sejak tahun 2017. Dasar kita UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Karena perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk dapat melakukan pengabdian di masyarakat khususnya desa. Karena dulu kita tahu desa sebagai objek pembangunan, tetapi sekarang, dengan lahirnya Undang-undang tersebut, menjadikan desa sebagai subjek maupun objek dari pembangunan. Maka inilah tugas mahasiswa untuk mengabdi di desa dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama proses pembelajaran di kampus," harapnya.

Nantinya 27 orang mahasiswa akhir ini akan ditempatkan di beberapa desa yang ada di Kabupaten Bone Bolango. (HumasBMG)