UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
Disambut Ramah di Desa Soginti Paguat, Ini Cerita Mahasiswa KKM UBM Gorontalo Siap Mengabdi untuk Masyarakat
Penulis : Humas 14 Agustus 2025, Kategori: Pengabdian Masyarakat
Kampus UBM Gorontalo - Perjalanan ke lokasi Kuliah Kerja Mandiri (KKM) Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo Tahun 2025 sangat berkesan dan merupakan momen yang dinantikan mahasiswa.
Seperti dirasakan Sri Wahyuni Polohi, mahasiswa semester 7 Program Studi Farmasi, Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FSTIK) UBM Gorontalo yang mendapatkan lokasi penempatan di Desa Soginti Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato.
Menjalani masa KKM bagi Sri Wahyuni Polohi dan mahasiswa lainnya punya satu tujuan luhur yaitu, memberikan dampak positif dan berkontribusi bagi Pemerintah serta masyarakat di desa.
Dalam pelepasan di halaman Kampus UBM Gorontalo pada Selasa 5 Agustus 2025, Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes memberikan arahan dan penguatan bagi seluruh mahasiswa peserta KKM sejumlah 164 mahasiswa.
Usai mendengarkan arahan tersebut, seluruh mahasiswa mulai bergerak memasuki kendaraan untuk mengantarkan ke lokasi desa masing-masing.
"Kami mahasiswa peserta KKM berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, dengan penuh tekad mengabdi turun langsung ke masyarakat untuk belajar, berbagi, bertumbuh bersama dan berusaha memberikan kontribusi positif bagi masyarakat desa," kata Sri Wayuni Polohi.
Bersama 6 mahasiswa lainnya dan 1 Dosen Pembimbing, Desa Soginti Kecamatan Paguat kata dia, menjadi ladang pengabdian kurang lebih satu bulan ke depan.
"Di desa ini, kami akan belajar dan bekerja nyata bersama masyarakat, menunjukan kerja sama bukan soal siapa yang paling menonjol, tetapi bagaimana setiap dari kami mampu berkontribusi untuk satu tujuan utama, yakni membangun desa dan berdampak positif untuk masyarakat," ujarnya.
Perjalanan dengan menggunakan Bis sejauh 150 Kilometer ke arah Barat Sulawesi ditempuh sekitar 3,5 jam lamanya.
Di bawah teriknya sinar matahari, dan berbagai kondisi yang ada, tidak membuat surut semangat Sri Wahyuni bersama rekan mahasiswa lainnya.
"Banyak senior kami bercerita, masa KKM merupakah sebuah fase pengalaman hidup yang sangat membekas, membawa serta pelajaran hidup yang tak ternilai dalam mengarungi kehidupan," ungkap Sri Wahyuni Polohi.
Kesan kuat dari awal saat masa pembekalan, banyak nasehat dan wejangan diterima untuk pelaksanaan KKM.
Program kerja yang akan dilakukan dan memberikan manfaat bagi masyarakat sesuai tema SDGs (Tujuan Pembangunan berkelanjutan).
Dukungan dari kampus berupa bis ke lokasi KKM, sangat disyukuri ditambah menu sarapan pagi yang berguna untuk mengganjal perut, perlengkapan kesehatan untuk tim selama di desa, dan peralatan pendukung lainnya.
"Tiba di Kantor Kecamatan Paguat, kami disambut dengan baik dan penuh kehangatan. Aparat Kecamatan menyambut dengan ramah. Perjalanan berlanjut menuju Desa Soginti, Ayahanda Otman Mamu didampingi Sekretaris Desa dan Perangkat Desa telah menunggu kami, di Aula Kantor Desa Soginti, walaupun di tengah teriknya matahari siang menjelang sore, semua perangkat Desa semangat untuk menerima kami dengan senyuman dan hati yang luas," kata Sri Wahyuni Polohi.
Apalagi kata Sri Wahyuni Polohi, Kepala Desa Soginti, Otman Mamu menyambut langsung kedatangan mahasiswa KKM UBM Gorontalo.
"Bahkan, beliau mendoakan kami, karena sudah menganggap kami sebagai anak-anaknya juga yang datang di desa ini memberikan kontribusi dan rahmat bagi masyarakat Desa Soginti," ujarnya.
"Insya Allah kami bisa betah tinggal di Desa ini, karena sejarah panjang Desa Soginti yang sangat kuat dari sisi agama dan adat istiadat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat," tambahnya.
Kata syukur terus diucap Sri Wahyuni Polohi dan rekan-rekannya, karena telah disiapkan tempat tinggal yang sangat baik di Kompleks Rumah Quran Al Fatih Desa Soginti, dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung untuk ditempati selama 1 bulan ke depan.
Ketika program KKM dimulai, tidak ada yang tahu seberapa dalam ikatan yang akan terbentuk antara mahasiswa peserta dan masyarakat desa.
"Mulanya, ini mungkin hanya tentang menjalankan program, memenuhi kewajiban akademis, dan menyelesaikan laporan. Namun, seiring berjalannya waktu, kita akan nikmati seluruh proses dan dinamika yang ada di desa ini," ucap Sri Wahyuni Polohi.
Masyarakat di Desa Soginti kata dia sangat baik menyambut dengan ramah dan para pemuda cukup antusias dengan kedatangan kami. Satu bulan ini kata dia, akan banyak cerita seru yang akan memberikan pengalaman berarti untuk mahasiswa KKM.
"Kami yakin dan optimis, KKM merupakan fase yang harus kami lalui untuk belajar tentang arti sesungguhnya dari kesederhanaan, tentang bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dapat diwujudkan dalam tindakan nyata. Dalam setiap senyuman dan pelukan hangat dari masyarakat desa, kita diajak untuk merenungi makna hidup yang sesungguhnya. Kita belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu tentang materi, atau smrtphone canggih yang selalu berada di jemari tangan. Tetapi jauh dari itu, KKM tentang menjalani dan menikmati setiap interaksi manusia, tentang kerja sama, tentang kepolosan berpikir, tentang diri kita sendiri, dan tentang seberapa kesyukurankita atas apa yang diberikan oleh Allah SWT," kata dia.
Sri Wahyuni Polohi juga menyadari, kehadiran mahasiswa KKM di Desa Soginti hanya sebentar.
Namun dia berharap, program-program kecil yang di rintis atau kolaborasi dengan Pemerintah Desa, bisa menjadi awal dari perubahan yang berkelanjutan sesuai dengan Tema KKM tahun ini, yakni Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kami tidak datang sebagai pahlawan. Kami datang sebagai teman belajar, sebagai anak muda yang ingin tumbuh bersama di Desa, dengan mengaplikasikan seluruh bekal keilmuan yang ada pada kami. Karena sejatinya, pengabdian bukanlah akhir dari perjalanan akademik, tetapi merupakan awal dari kontribusi nyata sebagai bagian dari masyarakat Provinsi Gorontalo. Salam dari kami semua, mahasiswa Peserta KKM Kampus UBM Gorontalo Tahun 2025, di Desa Soginti dan Sipayo, Kecamatan Paguat, Pohuwato," tutupnya.
Kembali