UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
Kuliah Pakar, Prof. Dr. H.M Nasir Hamzah Terpukau Melihat Perkembangan Kampus UBM Gorontalo
Penulis : Humas 6 Februari 2025, Kategori: AkademikKampus UBM Gorontalo - Peningkatan mutu akademik terus ditunjukan oleh Kampus Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo. Hal ini terlihat pada pelaksanaan Kuliah Pakar yang disampaikan langsung oleh Prof. Dr. H.M Nasir Hamzah, M.Si, yang saat ini menjabat sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), dan juga pernah menjabat Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar 2 Periode (Tahun 2003-2010).
Kuliah Pakar ini mengangkat tema "Transformasi Tata Kelola Perguruan Tinggi dalam Membangun Budaya Mutu di UBM Gorontalo", pada Rabu (5/2/2025) pagi, di Aztin Convention Center Kampus UBM Gorontalo. Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa Prodi S2 Manajemen dan dihadiri Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo (YBMG), Dr. Azis Rachman, MM, IPM, Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes, para Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Prodi, serta mahasiswa Prodi S1 Manajemen.
Ketua YBMG, Dr. Azis Rachman, MM, IPM, mengatakan walaupun Kampus UBM Gorontalo baru 5 tahun berdiri, YBMG sudah memiliki langkah kongkret dalam rencana strategis untuk pengembangan ke depan, guna mencapai kemandirian sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Gorontalo.
Saat ini UBM Gorontalo sudah memiliki Business Center, kemudian Mini Hospital, dan beberapa bulan ke depan akan dilaksanakan pembangunan Klinik Pratama sebagai cikal bakal Rumah Sakit Bina Mandiri sebagai tempat magang dan praktek lapangan bagi mahasiswa bidang kesehatan.
"Demikian juga dengan rencana pembangunan kompleks perumahan yang memiliki fasilitas penunjang yang lengkap di dalamnya. Hal ini tentu akan menunjang operasional dari Kampus UBM Gorontalo ke depan, serta semakin memantapkan UBM Gorontalo sebagai Kampus yang mandiri dengan tetap komitmen dalam meningkatkan kualitas dan mutu akademik," terang Dr. Azis.
Sementara itu, Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes, saat ini PPs UBM sedang menyempurnakan proses penyiapan dalam penyusunan dokumen borang akreditasi serta menunggu kedatangan asesor untuk melakukan visitasi.
Dalam meningkatkan budaya mutu dan atmosfer akademik di Kampus UBM Gorontalo, ada 5 hal yang menjadi fokus perhatian, yaitu Komitmen yang kuat dari seluruh pimpinan dan civitas akademika, Sistem penjaminan Mutu yang efektif, Peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan, kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat atau dunia kerja, dan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.
"Badan Penjaminan Mutu (BPM) UBM Gorontalo, terus mengawal mutu akademik melalui aplikasi Sistem Informasi Mutu Akademik dan Zona Integritas (SIMAZIS). Serta perlu didukung oleh peran aktif dari seluruh dosen dan mahasiswa dalam implementasi budaya mutu dalam berbagai aktivitas akademik secara kolaborasi. Terima kasih kami sampaikan atas kedatangan Bapak Prof. Dr. Nasir Hamzah, yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman kepada Kampus UBM Gorontalo," ujar Rektor UBM Gorontalo.
Prof. Nasir di awal materinya menyampaikan, melihat perkembangan Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia, sering terjadi perubahan. Pada tahun 1970-an, mahasiswa mengenal dengan sistem Tingkat (periode 1 tahun) yang cukup berat dan sulit untuk dapat lulus, kemudian berganti dengan Sistem Kredit Semester (SKS) pada 1980-an yang lebih memudahkan mahasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikan tinggi lebih cepat.
Dari pergantian sistem di beberapa waktu, khususnya pada kebijakan Akreditasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan lembaga terkait, menunjukan sudah tidak ada lagi perbedaan antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akreditasi yang diperoleh Institusi atau Prodi merupakan simbol utama dalam melihat kualitas dan mutu akademik yang berjalan di suatu Perguruan Tinggi.
"Melihat perkembangan UBM Gorontalo saat ini, yang dalam waktu 5 tahun sejak berdiri sudah menunjukan progress yang luar biasa, fasilitas sarana-prasarana yang sangat baik, transformasi layanan digitalisasi yang sudah berjalan, serta didukung dengan komitmen seluruh civitas akademika, saya yakin ke depan nanti Kampus UBM Gorontalo akan semakin Unggul, Profesional dan Mengglobal. Karena dari pengalaman saya pribadi, banyak PTS yang lebih baik dan unggul dibandingkan dengan PTN yang ada di Indonesia," jelas Prof. Dr. Nasir Hamzah.
Kembali
Kuliah Pakar ini mengangkat tema "Transformasi Tata Kelola Perguruan Tinggi dalam Membangun Budaya Mutu di UBM Gorontalo", pada Rabu (5/2/2025) pagi, di Aztin Convention Center Kampus UBM Gorontalo. Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa Prodi S2 Manajemen dan dihadiri Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo (YBMG), Dr. Azis Rachman, MM, IPM, Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes, para Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Prodi, serta mahasiswa Prodi S1 Manajemen.
Ketua YBMG, Dr. Azis Rachman, MM, IPM, mengatakan walaupun Kampus UBM Gorontalo baru 5 tahun berdiri, YBMG sudah memiliki langkah kongkret dalam rencana strategis untuk pengembangan ke depan, guna mencapai kemandirian sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Provinsi Gorontalo.
Saat ini UBM Gorontalo sudah memiliki Business Center, kemudian Mini Hospital, dan beberapa bulan ke depan akan dilaksanakan pembangunan Klinik Pratama sebagai cikal bakal Rumah Sakit Bina Mandiri sebagai tempat magang dan praktek lapangan bagi mahasiswa bidang kesehatan.
"Demikian juga dengan rencana pembangunan kompleks perumahan yang memiliki fasilitas penunjang yang lengkap di dalamnya. Hal ini tentu akan menunjang operasional dari Kampus UBM Gorontalo ke depan, serta semakin memantapkan UBM Gorontalo sebagai Kampus yang mandiri dengan tetap komitmen dalam meningkatkan kualitas dan mutu akademik," terang Dr. Azis.
Sementara itu, Rektor UBM Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Si, M.Kes, saat ini PPs UBM sedang menyempurnakan proses penyiapan dalam penyusunan dokumen borang akreditasi serta menunggu kedatangan asesor untuk melakukan visitasi.
Dalam meningkatkan budaya mutu dan atmosfer akademik di Kampus UBM Gorontalo, ada 5 hal yang menjadi fokus perhatian, yaitu Komitmen yang kuat dari seluruh pimpinan dan civitas akademika, Sistem penjaminan Mutu yang efektif, Peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan, kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat atau dunia kerja, dan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.
"Badan Penjaminan Mutu (BPM) UBM Gorontalo, terus mengawal mutu akademik melalui aplikasi Sistem Informasi Mutu Akademik dan Zona Integritas (SIMAZIS). Serta perlu didukung oleh peran aktif dari seluruh dosen dan mahasiswa dalam implementasi budaya mutu dalam berbagai aktivitas akademik secara kolaborasi. Terima kasih kami sampaikan atas kedatangan Bapak Prof. Dr. Nasir Hamzah, yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman kepada Kampus UBM Gorontalo," ujar Rektor UBM Gorontalo.
Prof. Nasir di awal materinya menyampaikan, melihat perkembangan Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia, sering terjadi perubahan. Pada tahun 1970-an, mahasiswa mengenal dengan sistem Tingkat (periode 1 tahun) yang cukup berat dan sulit untuk dapat lulus, kemudian berganti dengan Sistem Kredit Semester (SKS) pada 1980-an yang lebih memudahkan mahasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikan tinggi lebih cepat.
Dari pergantian sistem di beberapa waktu, khususnya pada kebijakan Akreditasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi dan lembaga terkait, menunjukan sudah tidak ada lagi perbedaan antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Akreditasi yang diperoleh Institusi atau Prodi merupakan simbol utama dalam melihat kualitas dan mutu akademik yang berjalan di suatu Perguruan Tinggi.
"Melihat perkembangan UBM Gorontalo saat ini, yang dalam waktu 5 tahun sejak berdiri sudah menunjukan progress yang luar biasa, fasilitas sarana-prasarana yang sangat baik, transformasi layanan digitalisasi yang sudah berjalan, serta didukung dengan komitmen seluruh civitas akademika, saya yakin ke depan nanti Kampus UBM Gorontalo akan semakin Unggul, Profesional dan Mengglobal. Karena dari pengalaman saya pribadi, banyak PTS yang lebih baik dan unggul dibandingkan dengan PTN yang ada di Indonesia," jelas Prof. Dr. Nasir Hamzah.
