UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

48 Mahasiswa Farmasi UBM Gorontalo Laksanakan PKL, Warek 1: Momen Upgrade Wawasan dan Berdampak bagi Masyarakat

Penulis : Humas 30 Mei 2025, Kategori: Penelitian

Kampus UBM Gorontalo - sebanyak 48 orang mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi, Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FSTIK), Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Jumat (23/5/2025) pagi.

Adapun lokasi PKL yang dituju Desa Ilomata, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo. Mahasiswa akan melakukan pengambilan sampel biota laut untuk mata kuliah Fitokimia 2, berupa bintang laut, bulu babi, dan spons laut. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari sampai Ahad (25/5/2025) nanti.

Kegiatan pemberangkatan menuju lokasi PKL diawali dengan doa keselamatan, agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, aman, selamat dan sesuai dengan target yang diharapkan. Kegiatan PKL ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang relevan dengan mata kuliah Fitokimia 2 sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi dan siap menghadapi ketatnya kompetisi di dunia kerja nanti, dengan lebih siap dan dibekali pengalaman yang matang.

Selain PKL, kegiatan di Desa Ilomata juga akan diisi dengan Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen dan mahasiswa di lingkungan FSTIK UBM Gorontalo. Sebanyak 5 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 8 orang Asisten Lapangan, di bawah koordinasi Plt. Ketua Prodi Farmasi, Sucia Pratiwi Tampoy, M.Farm.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Sistem Informasi, William Indra S. Mooduto, M.SA mengatakan kegiatan PKL ini merupakan pengalaman berharga bagi mahasiswa, dan akan menunjang dalam proses penelitian di laboratorium.

Selama di lokasi PKL harus menjaga lingkungan, keselamatan dan nama baik pribadi serta almamater Kampus UBM Gorontalo, di tengah masyarakat Desa.

"Adik-adik mahasiswa harus mematuhi arahan dari DPL dan Panitia, dan fokus pada kegiatan utama yakni pengambilan sampel biota laut yang nanti akan diteliti di laboratorium," terang Warek 1 William.

Perlu diperhatikan, tujuan utama adik-adik turun di lokasi adalah untuk meningkatkan kompetensi keilmuan di bidang kefarmasian, yang tentunya sangat mendukung setelah lulus nanti, akan menjadi apoteker, peneliti, atau ahli di industri obat-obatan, dan sebagainya.

"Kegiatan PKL merupakan momen berharga, karena adik-adik akan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Banyak hal mengenai potret kehidupan masyarakat yang dapat dilihat, diamati, dan dicermati yang mungkin tidak pernah dijumpai di kampus. Inilah yang kita namakan proses upgrade wawasan, yang akan semakin menambah nutrisi proses pendewasaan pola pikir mahasiswa, dan Berdampak bagi masyarakat," jelasnya.

Dekan FSTIK, Adnan Malaha, M.Si mengatakan seluruh peserta PKL harus bisa melaksanakan seluruh kegiatan dengan tertib, disiplin dan fokus utama pada keselamatan. 

"Apalagi lokasi berada di Desa, yang budaya dan sopan santun masih kental di masyarakat Desa. Peserta PKL harus dapat menjaga kearifan lokal dan sopan santun, serta tidak bercanda yang berlebihan," tegas Dekan Adnan.

Setiap kelompok, harus saling menjaga dan mengawasi anggota kelompoknya, serta dapat saling berbagi dan mengedepankan rasa kebersamaan selama di lokasi.

"Jaga nama baik almamater, serta jaga keselamatan dan kesehatan. Semoga kegiatan PKL ini dapat berjalan lancar, selamat dan seluruh peserta dapat kembali ke rumah dalam kondisi sehat wal'afiat," harapnya.

Sucia P. Tampoy, M.Farm mengatakan kegiatan ini fokus pada pengambilan sampel biota laut, yang akan menjadi bahan percobaan di laboratorium nanti, senyawa apa saja yang ada dalam sampel, akan diuji dan diteliti untuk mengetahui khasiat dan manfaat bagi kesehatan manusia.

Juga untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, baik akademik dan sosial. Mahasiswa juga belajar bersosialisasi di masyarakat. 
"Diharapkan dengan PKL ini seluruh mahasiswa bisa lebih semangat dalam melaksanakan kuliah, baik di Kampus, Laboratorium, lokasi pelayanan kesehatan, atau terjun di masyarakat. Semua kegiatan tersebut akan mengasah soft skill dan kompetensi selain materi dan teori yang diajarkan selama di dalam kelas, serta memperoleh ilmu dan pengalaman berharga dengan bersosialisasi di masyarakat Desa," tutup Kaprodi Sucia Tampoy. 

Kembali