UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

7 Mahasiswa Prodi S1 Farmasi UBM Gorontalo Ikuti Ujian Seminar Proposal, Marshanda Teliti Teripang Pasir sebagai Antibakteri

Penulis : Humas 10 Juni 2025, Kategori: Akademik

Kampus UBM Gorontalo - Sebanyak 7 mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi, Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FSTIK), Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo mengikuti Ujian Seminar Proposal, Senin (2/6/2025) pagi, di ruang sidang Kampus UBM.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) 3 Bidang Kemahasiswaan dan MBKM, Ns. Andriyanto Dai, M.Kep, Dekan FSTIK, Adnan Malaha, M.Si, Ketua Prodi Farmasi, Sucia P. Tampoy, M.Farm, para Dosen di lingkungan Prodi Farmasi, dan mahasiswa peserta Ujian. 

Ns. Andriyanto Dai, M.Kep memberikan penguatan dan motivasi kepada mahasiswa peserta Seminar Proposal, agar mempersiapkan diri dan materi rencana penelitian dengan baik dan menunjukkan wawasan serta pemahaman terhadap masalah yang akan diteliti.

Ujian Seminar Proposal merupakan tahapan dalam proses penyusunan Skripsi. Seminar ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi proposal penelitian yang diajukan oleh mahasiswa di hadapan Dosen pembimbing dan penguji. 

"Adik-adik peserta Seminar Proposal harap tetap fokus dan tenang, jangan tegang saat presentasi. Semoga proses Seminar ini berjalan dengan lancar. Dan perlu diperhatikan juga waktu untuk proses perbaikan setelah ujian, harap bisa memanfaatkan waktu dengan baik, segera lakukan revisi jika ada perbaikan, sehingga sudah bisa melaksanakan penelitian," jelas Warek Andriyanto.

7 Mahasiswa peserta Seminar Proposal yakni:
1. Marshanda Azzahara, dengan judul Penelitian Skrining Bakteri yang Berasosiasi dengan Teripang Pasir, sebagai Penghasil Senyawa Bakteri;
2. Mudrikathul Jannah, dengan judul Formulasi dan Evaluasi Sediaan Pasta Gigi Getah Jarak Pagar sebagai Antibakteri;
3. Nazwa Shihab Nasiki, dengan judul Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Kemangi seabgai Penyembuh Luka Bakar pada Tikus Putih;
4. Siti Ramadani Djafar, dengan judul Formulasi dan Uji Hedonik Sediaan Lipbalm Avocado Oil sebagai Pelembab Bibir;
5. Murtin Goi, dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien dalam Mengkonsumsi Obat diabetes melitus untuk menurunkan kadar Glukosa darah di Rawat Inap RSUD Toto Kabila;
6. Nikmatul Wahda, dengan judul Rasionalisasi penggunaan obat pada penyakit diare non-spresifik, ISPA non-spesifik pneumonia dan myalgia, di 2 Puskesmas Kabupaten Gorontalo Utara; dan
7. Nurhalida R. Najib, Analisis kepatuhan pasien rawat jalan dalam penggunaan antituberkolosis (OAT) pada pasien di Puskesmas Kota Gorontalo.

Ada hal menarik dari Judul Penelitian yang diajukan oleh Marshanda Azzahara, terkait manfaat Teripang Pasir untuk menghasilkan senyawa Antibakteri. 

Dalam presentasinya, Marshanda menjelaskan Teripang Pasir merupakan salah satu hewan invertebrata yang tersebar luas di perairan Indonesia yang menghasilkan senyawa aktif. Teripang bergerak lambat dan hidup pada substrat pasir, lumpur berpasir, serta lingkungan terumbu.

Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri atau berbintil (Echinodermata). Permukaan kulit teripang biasanya kasar, karena ada duri-duri lunak (papilla) yang kecil tidak teratur, atau dengan tonjolan-tonjolan besar yang merupakan modifikasi dari papilla.

Teripang memiliki kandungan senyawa bioaktif yang potensial. Selain menjadi bahan makanan, teripang juga mempunyai manfaat sebagai anti biotik, anti bakteri, anti tumor, anti koagulan, anestesi, mempercepat penyembuhan luka, memperkuat tulang dan sendi,  anti tumor dan anti bakteri.

"Senyawa bioaktif dalam Teripang Pasir, yaitu Holothuria Scabra dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, seperti Esherichia coli, penyebab diare dan Staphylococcus aureus, penyebab infeksi kulit atau sistemik. Teripang juga kaya nutrisi, seperti kandungan protein kolagen dan berbagai mineral penting yang dibutuhkan tubuh manusia," terang Marshanda.

Antibakteri dalam Teripang Pasir merupakan kelompok senyawa yang alami memiliki kemampuan untuk menghentikan proses biokimia dalam organisme, terutama dalam menghadapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
 
"Adapun manfaat praktis dari penelitian ini, untuk menemukan sumber alami senyawa antibakteri yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan obat-obatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dan jenis penelitian eksperimental laboratorium," tutup Marshanda.

Kembali