UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

Debat Capres dan Cawapres BEM UBM Gorontalo, Enam Pasangan Calon Sampaikan Visi dan Misi

Penulis : Humas 23 Desember 2024, Kategori: MBKM

Kampus UBM Gorontalo -  Jelang pesta demokrasi mahasiswa yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo periode tahun 2024-2025, Komisi Pemilihan Umum Badan Eksekutif Mahasiswa menggelar debat kandidat Capres dan Cawapres mahasiswa Kamis 5 Desember 2024.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kampus Baru UBM Gorontalo ini menjadi ajang adu visi dan misi keenam pasangan Capres dan Cawapres. Rektor UBM Gorontalo, Dr. Hj. Titin Dunggio M.Si, M.Kes dalam sambutannya mengaku bangga akan antusias para Capres dan Cawapres BEM UBM untuk masa bakti 2024-2025 serta berharap agar ajang pemilihan ini bisa terlaksana dengan sukses serta tetap kondusif.

Ajang debat ini menurutnya, selain untuk mensosialisasikan pasangan Capres dan Cawapres BEM, juga untuk menilai ketajaman visi dan misi masing-masing paslon sehingga menguatkan alasan bagi para pemilih dalam menentukan pilihannya. “Kami mengimbau seluruh pihak dapat berperan aktif mensukseskan serta menjaga kondusifitas, tertib dan demokratis untuk memilih pemimpin yang aspiratif serta mampu membawa kemajuan bagi BEM UBM Gorontalo di kancah nasional maupun internasional guna mendukung visi UBM yang Unggul, Profesional dan Mengglobal,” harapnya.

Rektor juga meminta untuk seluruh paslon agar mampu bersaing secara sehat serta menjadikan ajang ini sebagai role model bagi proses demokrasi lainnya. “Setiap ajang pemilihan selalu diwarnai persaingan, ini merupakan proses dalam demokrasi. Namun, ingat bersainglah secara sehat, berdemokrasilah secara baik dan bermartabat, tetap jaga kondusifitas dan masing-masing pihak tanamkan komitmen siap menang dan siap kalah, berjiwa kesatria dan selalu menjaga keharmonisan hubungan antar sesama mahasiswa. Tunjukkan intelektualitas kita dan berikan contoh cara berdemokrasi yang baik dan benar sehingga bisa menjadi role model bagi proses demokrasi lainnya,” tutup Rektor.

Kembali