UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

Student Exchange Program 2025 UBM Gorontalo, Siap Sambut 20 Mahasiswa Asing di Gorontalo

Penulis : Humas 11 Maret 2025, Kategori: Kerjasama

Kampus UBM Gorontalo - Dalam rangka memantapkan implementasi visi Mengglobal, Kampus Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo terus menunjukkan geliat kerja sama internasional.

Melalui Kantor Urusan Internasional (KUI), UBM Gorontalo akan melaksanakan program kerja sama dengan Perguruan Tinggi terkemuka di Filipina yang berumur lebih dari 12- tahun, yakni Polytechnic University of the Philippines (PUP).

PUP intens mempromosikan penelitian terapan, studi lanjutan, dan kepemimpinan progresif. Dengan jumlah dosen mencapai 1480 orang, dan tenaga penunjang akademik sebanyak 750 orang.

Pada tahap awal, Pelaksanaan rapat persiapan oleh KUI UBM Gorontalo dan Polytechnic University of the Philippines (PUP), pada Senin (10/3/2025) melalui daring via aplikasi meeting online.

Pada rapat awal ini, pembahasan lebih dalam terkait program partisipasi mahasiswa PUP Filipina, dalam program Student Exchange atau SEPA, yang akan dilaksanakan pada bulan September 2025 oleh Kantor Urusan Internasional UBM Gorontalo.

Kepala KUI UBM Gorontalo, Dr. Ayu Anastasya Rachman, MA, menjelaskan Student Exchange Program (SEPA) di Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo telah berjalan sejak tahun 2024.

Diawali dengan kedatangan peserta sebanyak 7 mahasiswa, dari 2 Kampus mitra UBM di Malaysia dan Filipina. Adapun dari ketujuh orang tersebut merupakan 2 orang warga negara Filipina, 1 orang warga negara Malaysia, 1 orang warga negara Cina, 1 warga negara Bulgaria.

Dalam salah satu rangkaian kegiatan SEPA, mahasiswa asing berkelompok dengan mahasiswa UBM Gorontalo untuk melakukan penelitian, kemudian mempresentasikan hasil proyek riset tersebut di hadapan Dosen dan Pimpinan Fakultas.

"SEPA UBM tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan budaya Gorontalo kepada mahasiswa asing dari Perguruan Tinggi yang ada di luar negeri, tetapi juga mendorong kolaborasi akademik melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," terang Dr. Ayu.

Program SEPA yang difasilitasi oleh Kampus UBM Gorontalo pada September 2025 nanti, akan kedatangan mahasiswa asing, dari 4 Perguruan Tinggi luar negeri, yakni 1 Kampus dari Filipina, 2 kampus dari Malaysia, dan 1 kampus dari Ukraina.

"Diperkirakan total peserta SEPA 2025 UBM Gorontalo, sebanyak 15-20 orang mahasiswa asing. Dan akan berlangsung selama 14 hari, 4 hari secara online via daring dan 10 hari datang langsung di Gorontalo," ungkap Dr. Ayu.

Tujuan utama dari kegiatan SEPA UBM Gorontalo 2025, memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa asing tentang budaya Indonesia, khususnya Gorontalo, melalui berbagai kegiatan budaya dan ekskursi.

"Harapannya, dengan program ini dapat meningkatkan keterampilan, pemahaman dan kolaborasi penelitian mahasiswa asing dan mahasiswa UBM Gorontalo melalui keterlibatan dalam riset lapangan interdisipliner dan pelaporan data hasil riset," tambahnya.

Dengan program ini juga dapat memfasilitasi transfer ilmu pengetahuan, ide, dan perspektif antara mahasiswa internasional dan mahasiswa UBM Gorontalo, sehingga memperkuat toleransi dan kolaborasi antar-bangsa.

"Terakhir, tujuan dari program SEPA ini untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mahasiswa asing, dalam Bahasa Indonesia dan Hulonthalo untuk mendukung interaksi dengan masyarakat lokal, saat melakukan riset di lapangan. Serta, semakin memperkuat jaringan akademik dan kerja sama internasional antara UBM Gorontalo dan Universitas mitra yang ada di luar negeri," tutup Dr. Ayu.

Kembali