UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO

UBM Gorontalo Kolaborasi dengan GenBI Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama dan Kesiapsiagaan Darurat

Penulis : Humas 14 Oktober 2025, Kategori: Kerjasama

Kampus UBM Gorontalo - Generasi muda perlu mempersiapkan diri dan peduli terhadap kondisi darurat dan kebencanaan. Hal ini menjadi fokus perhatian dari Kampus Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo berkolaborasi dengan Generasi Baru Indonesia (GenBI), menggelar Pelatihan Pertolongan Pertama dan Kesiapsiagaan Darurat, pada Sabtu (4/10/2025) di Aula Kampus UBM Gorontalo.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Wakil Rektor (Warek) 1 Bidang Akademik dan Sistem Informasi Rizal, M.Si, didampingi Plt. Warek 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dosen, dan Puluhan peserta yang merupakan mahasiswa UBM Gorontalo.

Warek 1 Rizal, M.Si mengatakan kegiatan Seminar ini dirangkaikan dengan Pelatihan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa yang tidak sebatas pada rutinitas akademik. Diperlukan juga bekal penanganan berupa tindakan yang sigap jika terjadi kondisi darurat.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para peserta bisa mendapatkan wawasan baru dan sigap menghadapi kondisi darurat atau bencana, untuk dapat meminimalisir terjadinya korban," jelas Plt Warek Rizal.

Masih menurutnya, dengan pelaksanaan kegiatan ini, para generasi muda dapat lebih peduli dan paham dengan penanganan dasar saat terjadi situasi darurat atau bencana, seperti banjir, longsor, kebakaran, kecelakaan, hingga gempa bumi.

"Pada saat terjadi situasi darurat atau bencana, para generasi muda harus respon dan peduli, dengan menunjukan sikap tenang dan paham prosedur penanganan situasi, hal ini sangat dibutuhkan bagi relawan untuk meminimalisir jatuhnya korban,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisariat GenBI UBM Gorontalo, Abdul Muthalib menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dengan UBM, sehingga kegiatsn ini dapat terlaksana.

"Diharapkan teman-teman mahasiswa dapat mengikuti materi ini dari awal hingga selesai, sehingga mendapatkan manfaat," ujar Abdul Muthalib.

Pemateri Utama yang juga merupakan Dosen Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FSTIK), UBM Gorontalo Dapis, MT menyampaikan materi terkait Pertolongan Pertama dan Kesiapsiagaan Kondisi Darurat.

Materi yang disampaikan mengenai Prosedur penanganan pertama darurat, yakni para Relawan harus memastikan lingkungan yang aman bagi korban, periksa respon korban terutama dalam hal resusitasi jantung dan paru-paru, hentikan pendarahan atau luka bakar jika ada di tubuh korban, stabilisasi patah tulang, dan keracunan, serta segera meminta pertolongan medis lanjut.

"Kecelakaan di tempat kerja juga dapat terjadi. Diantaranya contoh kondisi darurat seperti korban terjatuh, terpapar suara keras, cedera otot, terjebak objek yang besar dan berat, gas beracun, tersengat listrik, atau terbakat yang harus segera mendapatkan penanganan darurat," jelas Pemateri Dapis.

Ia melanjutkan, kondisi darurat terhadap korban harus segera mendapatkan penanganan cepat dan tepat seperti henti nafas atau jantung, pendarahan hebat, patah tulang, luka bakar, tersedak makanan atau benda asing, serta terjadi kejang.

Kenali tanda tersedak dan berikan pertolongan yang tepat. Lakukan 5W + 1 H dalam komunikasi darurat: (Who) siapa yang melapor, dan siapa yang terlibat; (What) apa kejadian daruratnya; (Where)  lokasi detil kejadian; (When) kapan terjadinya; (Why) penyebab awal atau dugaan; dan (How) kondisi korban dan situasi TKP.

"Kita harus selalu semangat, dengan wawasan dan inspirasi yang diperoleh agar ke depan semakin baik dan bermakna bagi sesama. Terutama bagi mahasiswa Prodi K3, sebagai SDM yang Unggul, Profesional dan Sigap Kondisi Darurat," tutup Dapis, MT.

Kembali