UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
Webinar Nasional UBM Gorontalo 2025, Dekan FIPB: Perlu Usaha Mengembalikan Lagi Nilai-Nilai Karakter Luhur Mahasiswa
Penulis : Humas 22 Mei 2025, Kategori: Event
Kampus UBM Gorontalo - Dampak dari pesatnya arus Informasi dan Teknologi (IT) saat ini, menyebabkan dekadensi moral di kalangan sebagian mahasiswa.
Hal ini ditunjukkan dengan mulai lunturnya perilaku disiplin, jujur, krisis mental dan emosional, serta kecanduan game online. Jika tidak diatasi, akan memberikan dampak negatif bagi individu mahasiswa, yang merupakan calon pemimpin masa depan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Budaya (FIPB), Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, menggelar Webinar Nasional 2025, melalui aplikasi zoom meeting (online), pada Kamis (15/5/2025).
Webinar Nasional ini diikuti sekitar 300 orang peserta, dengan menghadirkan 4 narasumber nasional, 2 orang Guru Besar dan 2 orang Doktor, yang memiliki wawasan dan pengalaman kepakaran yaitu, Ketua Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia (APS-TPI), Prof. Dr. Agus Kristanto, M.Pd., Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (APTISI) Provinsi Gorontalo, Dr. Azis Rachman, MM., Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Provinsi Gorontalo, Prof. Dr. Novianty Djafry, M.Pd., dan Dekan FIPB UBM Gorontalo, Dr. Imam Mashudi, M.Pd.
Dekan FIPB UBM Gorontalo, Dr. Imam Mashudi, M.Pd mengatakan melihat kondisi mahasiswa saat ini, terjadi dekadensi moral dan akhlak. Salah satu penyebab dikarenakan pengaruh arus digitalisasi dan IT yang masif, sehingga terjadi penurunan nilai-nilai karakter, seperti kejujuran, disiplin, sopan-santun dan etika.
"Momentum ini menjadi hal penting, untuk bisa kembali merumuskan strategi yang baik untuk mengembalikan nilai-nilai karakter mahasiswa dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Dekadensi moral yang kita hadapi hari ini harus menjadi perhatian serius. Dengan kegiatan Webinar Nasional ini diharapkan mampu memberikan pencerahan dan solusi konkret untuk memperkuat akhlak generasi muda kita," terang Dr. Imam.
Dr. Imam menekankan aspek pendidikan karakter dan akhlak yang luhur sangat penting bagi generasi muda. Dengan menjadikan kebisaan atau budaya bagi setiap mahasiswa untuk menghormati perbedaan yang ada dan memahami empati.
Peran dosen disini walaupun dengan pesan moral yang sederhana namun tulus dari hati, akan membekas lebih dalam daripada sekadar aturan formal. Dosen juga harus berperan aktif menciptakan lingkungan inklusif yang bebas dari diskriminasi.
"Melalui materi yang disampaikan para narasumber, harapan kami banyak informasi pengetahuan yang didapatkan mahasiswa dan seluruh peserta, terkait rekonstruksi pendidikan karakter di perguruan Tinggi, serta peran Dosen untuk menjadi teladan bagi mahasiswa. Kemudian peran Perguruan Tinggi dalam membentuk karakter mahasiswa, dan juga peran perempuan dalam membentuk karakter di Perguruan Tinggi," ujarnya.
Transfer pengetahuan terhadap pendidikan karakter dalam membentuk pemimpin di masa depan, harus mengedepankan adab dan etika. Kita perlu fokus untuk mendidik dari segi karakter, karena adab yang mulia lebih utama dibandingkan ilmu pengetahuan. Sehingga dapat membentuk mahasiswa dan lulusan UBM Gorontalo yang Unggul dan berkarakter mulia.
"Terimakasih kepada Rektor UBM Gorontalo, yang telah mendukung penuh kegiatan ini. Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo, Prof. Dr. Agus Kristanto, dan Prof. Dr. Novianty Djafry, yang menyampaikan materi hebat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan nasional. Terimakasih seluruh Civitas Kampus UBM Gorontalo yang telah antusias dan aktif mengikuti kegiatan Webinar ini dapat berjalan lancar," ujar Dr. Imam.
Harapan ke depan nanti, bisa dilaksanakan lagi Webinar seperti ini, sehingga dapat dimanfaatkan semua pihak, dengan berbagi wawasan dan bersilaturahmi dengan lingkungan yang lebih luas. Peluang kolaborasi dan kerjasama yang lebih baik dapat terjalin semakin erat. Dan seluruh program yang dilaksanakan bisa berdampak untuk masyarakat.
Kembali